Yes, I'm back! Back to work and back to reality (ost. Ku.De.Ta ya li? hehehe). Hari ini saya masih belum ngantor alias nambah jatah cuti jadi begitu sampai di rumah jam 2 siang saya unpacked koper dan tas langsung nyambung dengan tidur yang panjang sebagai balas dendam kurang tidur yang parah selama di Bali.
Kamis, 24 Agustus 2007
Akhirnya saya, Li and Ri berhasil juga mengaktualisasi trip ke bali yang saya pikir hanya bakal jadi wacana saja. Diawali dengan kehebohan menunggu Li yang datang di saat-saat terakhir karena masih harus ngantor but finally we arrived in Bali sekitar jam 7 malam dan menunggu sebentar untuk di jemput oleh mbak Ayu temennya Ri. Abis itu kita makan di warung nikmat yang saat itu makannya sudah tinggal sedikit. Tapi karena lapar apapun rasannya enak saja. Habis makan kami diantar ke hotel yang terletak di Poppies dan kami sepakat untuk tidak menyebutkan namanya tempatnya kepada siapapun demi alasan keamanan (padahal karena gengsi kalau ada yang tahu kami nginep di kawasan jalan jaksanya bali huehehehehehe). Tapi biarpun bukan hotel berbintang kenyamanan, kebersihan dan fasilitas tempat itu ga kalah kok, buktinya mayoritas penghuni hotel adalah orang bule yang rajin berjemur di pinggir kolam renang nearly naked kekekekekek. Yang pasti sih dari segi reasonable buanget buat menghemat dan memperluar kesempatan belanja. Setelah duduk-duduk acara dilanjut dengan jalan ke kawasan pinggir pantai kuta dan memutuskan untuk nongkrong-nongkrong di salah satu resto and lounge sambil menunggu teman mbak ayu yang akan menemani kita keliling selama di Bali. Setelah puas kami kembali ke hotel dan istirahat.

Hari ini rencananya adalah wisata kuliner seperti yang disebut oleh traveler guide map and book yang saya bawa dari jakarta. Yang pertama adalah Nasi Pedes Ibu Andika yang sudah kesohor ke seluruh penjuru Bali dan sering didatangi oleh wartawan kuliner seperti Bondan Winarno. Waks! Ternyata memang benar makanan campuran jawa timur dan bali ini rasanya maknyos dan pedas bukan alang kepalang.Oh ya, sebelumnya kami mampir ke Joger dulu yang posisinya kurang lebih diseberang agak ke kiri warung bu Andika untuk liat-liat and end up ga beli apa-apa karena ga ada yang menarik. Setelah itu acaranya adalah keliling kuta square buat liat-liat dan belanja-belanja. Hari ini adalah hari pertama kita sewa mobil. Harganya lumayan murah buat kita terutama kalo ga pake supir. Jadi kita hanya mengandalkan kemampuan menyetir Li dan peta buta dari edisi Bintang Liburan plus tanya kanan kiri. Dilanjut acara ke pantai untuk aktivitas cat cat kuku dan photo-photo di pantai sambil berakrab-akrab dengan ibu-ibu bali penjaja jasa cat kuku/ pijat/ kepang yang ternyata memakai sistem group dan pembagian pendapatan. Setelah itu kami iseng-iseng ke arah jimbaran untuk lanjut makan malam tapi karena ga menemukan yang dimaksud jadi kami memutuskan kembali ke arah hotel untuk mandi dan ganti baju. Akhirnya kami ketambahan satu orang teman dari Bali yang jadi guide dan pengantar kami jalan-jalan. Makan malam kami kembali ke arah jimbaran tepatnya di Menega yang direkomendasikan oleh Majalah. Tiba jam 10 lokasi makan kami sudah agak sepi sehingga makanan lumayan cepat datang. Rasa mungkin tidak terlalu menggigit tapi ya sudahlah rasanya ga jadi masalah karena lapar makanan apapun rasanya jadi enak. Setelah selesai makan kami memutuskan untuk melakukan kegiatan gaul ala bali. Pertama kami ke bar di daerah Dhyana Pura yang sekitarnya banyak Gay Bar. Ga gitu nyaman disana karena selain suasana dan musiknya ga asik (serasa di jalan Jaksa kata li) plus pemandangan juga bikin bete akhirnya kami pindah untuk Dugem ke Deja Vu Jln Double Six yang terletak di Blue Ocean Beach. A modern, high tech and trendy cocktail and wine bar with good DJs. Sempet dapet kenalan bule Aussie dan saya melakukan kebiasaan lama. Setelah puas kami balik jam 3 pagi untuk kemudian kembali ke hotel. Si Ri masih lanjut jalan dan baru kembali keesokan harinya (bah... jam 3 mah emang udah keesokan hari kale' he3x) sedangkan saya dan Li setelah ngedumel sedikit melanjutkan hidup dengan tidur.

Sabtu, 26 Agustus 2007
Pagi-pagi acara dimulai dengan sedikit shock therapy kecil-kecilan tapi akhirnya we manage to overcome the shock dan memutuskan untuk ke Dreamland dengan berbekal pede dan ancer-ancer arah dari teman Ri. Kami cari makanan siang dulu sebelum ke Dreamland. Cita-cita nyari Babi Guling tetapi karena dari informasi di Bintang paling enak ada di daerah Ubud dan berlawanan arah dengan Dreamland jadi kami mencoba tanya-tanya ke satpam hotel. Akhirnya dapet petunjuk untuk ke arah Sunset Road dan dengan sedikt bertanya kanan kiri akhirnya kami tiba disana. Saya memesan Babi Guling Hot Plate yang menurut saya rasanya ok. Setelah kenyang baru mulai perjalanan ke Dreamland. Pantai ini memang belum terlalu dikenal buktinya ketika kami bertanya pada warga sekitar masih banyak yang tidak tahu apa itu Dreamland he3x. Sebenarnya lokasi Dreamland tidak terlalu sulit untuk dicapai tetapi karena minim papan petunjuk yang ada kami malah sempat kesasar sampai ke nusa dua. Balik arah dan voila kami akhirnya sampai walaupun sempet dibuat bete sama petugas satpam ilegal yang minta uang RP 10ribu sebagai tanda masuk. Sempat berargumentasi dan akhirnya menyerah dan membayar dengan setengah hati. Seperti biasa di pantai pemandangannya ya bule-bule bugil yang berjemur. Sambil menunggu sunset kamipun sibuk photo-photo sambil memandangi pantai yang indah. Setelah sunset kami bergegas meninggalkan tempat karena pantai akan segera menjadi gelap. Kami mengarah ke hotel untuk mandi dan ganti baju untuk Dugem he3x. Hari ini mbak Ayu kembali bergabung untuk makan malam dan menyambung Dunia Gemerlap. Rencananya kami akan ke Ku.De.Ta tetapi makan dulu di restaurant PlengKung yang enak banget makanannya. Ayam dan Kangkung Plecing-nya enak banget. Sambelnya pas banget rasa dan pedasnya di lidah saya. So, dengan perut agak membucit kami mengarah ke kawasan Seminyak tepatnya jalan Oberoi untuk ke Ku.De.Ta tapi sayang ketika kami tiba disana ternyata sedang acara White Party dimana saya liat semua orang memakai baju warna putih dan setelah tanya-tanya tiket masuk ke pesta tersebut harganya 50USD saja. Bah, malas banget deh musti bayar segitu secara itu sama saja dengan tiket pulang kami ke Jakarta. So kami memutuskan untuk kembali ke esokan harinya saja dan merubah tujuan untuk ke Kama Sutra di daerah Kuta. Dan kemudian terjadilah BALI GATE yang ga minat saya ceritakan. Pokoknya hari itu saya dan Li jadi menyadari kalo kami ternyata berbakat jadi Detektif swasta dan mungkin bisa bikin biro investigasi DUO DETEKTIF kekekekekek. Di Sunset Road kami mengambil keputusan bersama and then there were two. Kembali ke hotel dengan lega dan siap menyambut hari esok yang lebih cerah sambil saling berjanji untuk tetap have fun.

Minggu, 27 Agustus 2007
Hari ini kami kebo banget. Jam 9 pagi kami terbangun karena orang rental datang mengambil mobil. Dan kami yang baru tidur 4 jam turun ke tempat sarapan untuk mengisi perut. Setelah selesai makan Li melanjutkan dengan pijat sedangkan saya tidur lagi. Kami kebablasan tidur sampai-sampai ga sadar ketika kita keluar kamar waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Setelah membeli liontin pesanan Isa saya dan Li memutuskan untuk kembali me-rental mobil yang kali ini harganya diturunkan lagi oleh PaK Gede (sedikit maksa sih tapi karena sudah 3 hari pake mobil yang sama dengan berat hati dia setuju - the power of negotiation). Jadi untuk makan siang kami pergi makan lagi di Warung Ibu ANdika sekalian membelikan titipan kulit ayam. Disini ternyata si Li jadi rada histeris karena idolanya si Luna Maya datang dan makan disitu. Li memohon agar saya mau memphoto dia dan Luna Maya. Ibu Andika membantu untuk minta ijin ke Luna Maya dan dia bersedia setelah selesai makan. Pas Luna sudah selesai makan eh malah Li-nya yang ga pede dan mengurungkan niat so dengan banting harga saya yang minta ijin ke Luna dan voila jadi deh photo itu. Setelah Luna Maya incident kami mengarah ke Joger untuk memenuhi pesanan Pitt yang sayangnya tidak bisa saya penuhi karena ternyata Joger tutup jam 6 sore. Setelah selesai makan kami memutuskan untuk belanja oleh-oleh di galeria kuta dan belanja baju-baju bali di pasar seni kuta. Setelah puas belanja kami makan malam di warung Made yang terkenal itu. Buat saya sih rasanya biasa-biasa aja. Ngga ada yang istimewa so setelah kenyang kami langsung lanjut ke Ku.De.Ta tanpa kembali ke hotel karena baju Dugem sudah ada di mobil. Dari kegagalan sehari sebelumnya dan keahlian Li mengenali jalan maka kami berhasil tiba di Ku.De.Ta dan beruntung langsung mendapatkan spot duduk di pinggir pantai yang strategis. Sayangnya pemandangan di sebelah kanan kami agak mengganggu yaitu pasangan suami istri yang lagi honeymoon dan asik asik sendiri ga perduli sekitar. Disini sempet ada bule-bule perancis yang ingin bergabung tapi kami tolak secara ga ada tempat juga gitu loh. Setelah kami merasa cukup photo-photo (loh.... tujuannya mau photo-photo atau minum-minum siy? huehehehehe) akhirnya bayar bill dan salah dua bule perancis itu datang lagi. Rupanya ada yang tertarik sama Li sejak awal dan mengajak kenalan. Ya nothing to loose kenalan aja tapi Li memberikan alamat e-mail palsu atas saran saya huehehehehe. Pulang dengan senyum-senyum di kulum kami merasa pengalaman hari ini sungguh menyenangkan. Kembali ke hotel kami memutuskan untuk melunasi pembayaran hotel agar keesokan harinya semua sudah beres. Saat sudah siap untuk tidur dan setelah bersih-bersih kami baru menyadari bahwa HP Li ketinggalan di Ku.De.Ta tapi ga bisa berbuat apa-apa karena ternyata sudah tutup dan telephone tidak ada yang angkat. Sambil mencoba tabah Li memutuskan untuk pasrah dan berusaha tidur.

Senin, 28 Agustus 2007
Pagi-pagi kami terbangun setelah weker yang sengaja dipasang untuk mencegah kami telat bangun buat flight 11.40 kami ke Jakarta berbunyi. Setelah bangun saya langsung menelphone Ku.De.Ta dan senang sekali karena ternyata HP Li sudah ditemukan. Lega maka kami sarapan dan meminta front office untuk memanggil taksi. Lalu pulanglah kami... Back to Life Back to Reality!
FransLus
No comments:
Post a Comment