Ternyata problem adalah sumber inspirasi yang paling aktif. Rasanya ingin posting semua perasaan di hati dan lirik-lirik lagu yang tiba-tiba jadi seperti soundtrack hidup. Belakangan ini perasaan hati naik turun seperti roller-coaster. Berada dalam kondisi seperti ini ngga hanya menguras energi tetapi juga secara fisik melelahkan. Dan saya harus mengakui bahwa saya ikut ambil bagian dalam penciptaan ketidakstabilan emosi ini. Saya dengan sukarela menceburkan diri dalam suatu keadaan yang saya tau dengan pasti akan mematahkan hati dan mengiris jiwa. But I'm a big girl. Dengan segala konsekuensinya saya siap terluka.
Terlukakah saya? Sepertinya. Walau luka ini belum terlalu dalam. Tapi bodohnya, biarpun luka itu semakin dalam dan berdarah saya tidak menghentikan pisaunya menyayat dan mengiris. Biusan dosis tertinggi dari kekuatan cinta, pesona pribadi dan obsesi terpendam mampu membuat saya menahan siksa dan dera luka hati.
Saya sudah pernah mengambil keputusan. Tetapi hati saya lemah. Ketika perasaan yang tak diharapkan sudah tumbuh dan mulai berakar, mencabutnya tidak semudah itu. Dan ketikapun dicabut akarnya sulit dibersihkan. Butuh jutaan detik kesunyian dan ratusan tetes air mata. Biarlah pisau itu yang memutuskan kapan ia harus mengangkat tubuhnya dari bongkahan hati yang mulai semburai. Semoga tak secepat itu........
"Listening Until We Say Goodbye - Joe Satriani over and over again"
FransLus
No comments:
Post a Comment