
.
Ritual Pekan Suci dimulai di hari Kamis Putih. Saya ke Gereja Paskalis karena saya pikir akses ke sana lebih gampang daripada ke Yohanes Bosco. Apalagi hari itu saya masih kerja. Dan ternyata saya terbukti salah besar. Hari kamis itu akses keluar lewat Cempaka Mas macet berat. Mungkin karena efek mau libur panjang. Akhirnya setelah sedikit perjuangan berhasil juga me and my sista sampe disana. Sempet ada hujan lokal dari semprotan air (seperti yang ada di konser-konser gitu) disekitar saya tapi lumayan khidmat acaranya.
.
Keesokan harinya kami sekeluarga memilih untuk misa Jumat Agung di Yohane Bosco. Karena saya ambil misa kedua yang jam 6 sore saya ga ketemu sama romo Noel. Ngga papa, toh misa Malam Paskah disana hanya akan diadakan sekali yang artinya bisa dipastikan bahwa misa akan dipimpin sama Romo Noel yang adalah pastor kepala.
.
Sudah jadi tradisi di Paroki Yohanes Bosco bahwa Misa malam Natal dan malam Paskah diadakan 1 kali saja. Selain bahwa umat di paroki yang baru berumur 4 tahun ini belum terlalu banyak, Pastor Noel punya ide bagus bahwa Misa yang diadakan 1 kali saja akan terasa lebih sempurna dan akrab. Awalnya mungkin banyak yang protes tetapi ternyata ide tersebut terbukti berhasil. Memang sih ada yang harus rela duduk di aula Mazarela dan Savio tapi dengan persiapan yang baik, ikut misa di Aula sama saja dengan misa di dalam Gereja. Sound System dan Layar besar menghadirkan suasana Gereja di Aula. Selesai misa yang dimulai jam 7 malam dan berakhir jam 10 malam itu ada acara ramah tamah di aula dengan makanan ala kadarnya. Pesan Romo Noel jangan pulang sebelum kenalan dengan seorang umat lain yang baru. Tapi saya and family memilih langsung pulang karena mau mengejar Midnight Sale di Debenhams Senayan City he3x
.
FransLus
No comments:
Post a Comment