Friday, April 07, 2006

BAPAK


Trenyuh. Itu hal yang pertama saya rasakan waktu melihat siluet seorang lelaki tua sedang duduk disebelah bajaj-nya sedang menanti penumpang. Pemandangan ini saya temukan di samping kantor saya pada saat jam pulang kantor kemarin sore.

Sungguh saya trenyuh. Saya duduk manis dalam mobil ber-AC *disetirin pula sama supir aira* HP canggih di tangan, dompet penuh dengan uang yang baru diambil dari ATM, tas baru berumur seminggu, sepatu butut tapi masih bertumpuk yang lain diatas lemari kamar sedangkan si bapak yang sudah tampak sangat berumur dan lelah masih dengan sekuat tenaga mencari nafkah. Saya bahkan khawatir apakah pengelihatannya masih cukup bisa diandalkan *tampaknya dengan kacamara tua-nya dia masih cukup mahir menyetir kendaraan orange-nya itu*. Setelah trenyuh saya malah jadi malu sendiri. Dengan segala yang saya miliki dan kesenangan yang saya dapatkan saya terkadang masih banyak mengeluh. Ingin ini ingin itu... Kenapa begini kenapa begitu... Harusnya gini harusnya gitu... Bapak tua itu surely bikin saya teringat untuk sekali lagi, senantiasa bersyukur.

Bless you Bapak, semoga senantiasa diberikan kesehatan dan rejeki. Amin.

p.s. jadi teringat Bapak saya sendiri. jangan-jangan ada yang terenyuh juga melihat Bapak saya?


Another Long Weekend
FransLus - 8341 LS

No comments: